Select Menu

sponsor

sponsor

dd

Random Posts

Powered by Blogger.

Design

Technology

Circle Gallery

Shooting

Racing

News

loading...
» » On This Day: Italy Loses to South Korea in 2002


Dagelan - Hari ini 13 tahun yang lalu, Korea Selatan memastikan diri melangkah ke babak perempat-final Piala Dunia 2002 usai mengalahkan Italia 2-1 lewat sistem golden goal. Di pertandingan itu, sosok yang mencuri perhatian adalah penyerang Ahn-Jung Hwan.

Bermain di Daejeon World Cup Stadium, Korea yang dilatih pelatih Guus Hiddink mendapatkan kesempatan mencetak gol di menit awal setelah Christian Panucci melanggar Seol Ki-Hyeon di kotak terlarang. Akan tetapi, eksekusi yang diambil Ahn bisa ditepis oleh kiper Gianluigi Buffon.

Italia mengejutkan publik tuan rumah tak lama berselang melalui gol yang dicetak penyerang Christian Vieri. Dalam hal ini, pemain bernomor punggung 21 itu mampu menanduk bola hasil kiriman sepak pojok Francesco Totti untuk kemudian membawa Azzurri memimpin 1-0 hingga babak pertama berakhir.

Tampak akan melangkah ke babak berikutnya, Italia justru dikejutkan oleh penyerang Seol Ki-Hyeon yang sukses memperdaya Buffon di menit ke-88 menyusul kelengahan Panucci dalam melakukan clearance. Pertandingan pun dilanjut ke babak tambahan waktu yang kala itu memakai sistem golden goal, di mana tim pertama yang mencetak gol setelah waktu normal dinyatakan sebagai pemenang.

Di waktu tambahan, tepatnya menit ke-103, wasit Byron Moreno asal Ekuador menghadirkan kontroversi ketika ia memberi Totti kartu kuning keduanya di hari tersebut setelah pemain AS Roma itu dianggap melakukan diving guna memenangkan penalti.

Dengan sepuluh pemain tersisa di lapangan, Italia sejatinya bisa mengimbangi tuan rumah dan melakukan gempuran. Akan tetapi, Ahn, yang waktu itu merupakan pemain di Perugia, menghadirkan drama tak terkira dengan ia yang mencetak gol kemenangan di menit ke-117 melalui sundulan kepala.

Korea lantas dinyatakan sebagai pemenang dan lolos ke putaran berikutnya sampai melaju ke semi-final sebelum langkah mereka dijegal Jerman dan akhirnya mengakhiri turnamen sebagai tim terbaik keempat.

Setelah keberhasilan tersebut, Ahn, yang dianggap sebagai pahlawan di negaranya, justru mendapati dirinya didepak oleh Perugia karena dianggap sebagai perusak persepakbolaan Italia.

Tak berhenti sampai di situ. Dalam sebuah keterangan pada 2013 silam, Ahn mengklaim bahwa ia juga sempat di-bully oleh mantan kapten Perugia Marco Materazzi, dengan berkata: “Dia menerobos ke ruang ganti pada suatu hari dan menyalak pada saya di depan semua orang, mengatakan bahwa saya berbau bawang putih,” ujarnya.

“Saya tidak mengerti apa yang dia katakan tapi penerjemah, yang juga orang Korea, merasa sungkan pada awalnya karena tidak tega untuk menerjemahkan pernyataannya.”

Setelah mendapat perlakuan seperti demikian, Ahn yang didepak jajaran manajemen Perugia memutuskan untuk kembali berkarier di Asia dengan memperkuat Shimizu S-Pulse dan Yokohama F. Marinos.

Ahn yang kini berusia 39 tahun mengakhiri kariernya pada 2011 silam bersama klub Tiongkok, Dalian Shide.

About Dagelan

Dagelan Family bukan kumpulan orang-orang yang terlalu serius, tapi bukan berarti berisi orang-orang yang main-main menatap hidup.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply